Senin, 09 April 2012

cara mengenal allah


CARA  MENGENAL  ALLAH
Berdasarkan keterangan dari  al-Qur’an, Allah membimbing kita untuk mengenal-Nya. Yaitu dengan cara :
1.Memohon Kepada Allah
Suatu ketika ada seorang non-muslim mendatangi rumah saya. Kami berbicara tentang banyak hal. Sedikitpun saya tidak mengajaknya berbantahan, meski  dia sendiri banyak bertanya . Dan ketika ia aakan pulang, saya hanya berpesan,  “ Saudara! , mohonlah kepada Allah agar Ia membimbing saudara agar dapat menemukan-Nya. Insya Allah, Allah akan membimbing saudara.”
Memang begitulah, seharusnya begitulah kita memohon kepada Allah agar berkenan menjadikan kitaa mengenal-Nya  dengan sebenar-benarnya.
Sebagaimana Nabi Ibrahim as., semula ia menyangka binatanglah Tuhannya.  Kemudian ia berpaling karena binatang karena binatang itu tenggelam. Begitu pula ketika bulan datang memunculkan cahaya temaramnya, Ibrahim menganggap inilah Tuhannya. Tapi saat bulan tenggelam, ia pun berpaling. Waktu terbit matahari, Ibrahim menganggap matahari itulah tuhannya. Namun saat matahari surut di Barat, beliau pun tidak mengakui matahari sebagai tuhannya . Akhirnya Ibrahim as. mengenal Allah, menunaikan syariat-syariat-Nya, bahkan menjadi teman terbaik Allah Swt.
2.Jangan Sombong
Dalam al-Qur’an terdapat bukti yang menunjukkan bahwa Allah sayang kepada manusia, makhluk yang di manaahinya untuk mengelola bumi . Bahlan Firaun yang jelas-jelas berbuat yang jelek masih di beri kesempatan untuk mendapatkan rahmat-Nya.
“Sudahkah sampai kepadamu(ya Muhammad) kisah Musa. Takkala tihannya memanggilnya di lembah suci yaitu lemba Thuwa: “ Pergilah kamu kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, dan katakanlah (kepada Firaun): ‘Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan). Dan kamu akan ku pimpin ke jalan tuhanmu supaa kamu takutkepada-Nya.?”’
Namun Firaun tetap sesat . Dan tidak lain, itu semua muncul dari kesombongannya sendiri. Memang ssombongmerupkan perbuatan dosa. Iblis di usir dari surga akibat dari sombong. Ia mengakui Allah tapi ia menolak perintah Allah untuk menghormati  Adam . Sebab ialah , iblis menganggap dirinyaa lebih muli dari pada Adam yang diciptakan dari seonggok tanah . Sementara itu,  iblis diciptakan dari api ang menyala-nyala . Dan sungguh Allah tidak menukai  kesombongan.
Rassulullah saw. sampai berpesan kepada umatnya,  “Sesungguhnya tidak akan masuk surga orang yang ada dalam hatinya kesombongan meskihana sebesar zarrah.”
Sombong bukan ketika kita senang memakai pakaian bagus ataupun takkala kita suka mengenaka sepatu yang indah, namun kesombongan adalah ketika kita meremehkan orang lain dan takkala kita menolak kebenaran.
Oleh karena itu, hati-hatilah. Ketika kita merasa  lebih baik, lebih mulia dari orang lain, saat itu kesombongan mulai mengintip. Waspadalah saat kita tak suka lagi mendenger nasihat .
3.Gemar  Mencari Ilmu
Wahai sahabat, sesungguhnya dengan ilmu hidup kita akan menjadi terang . Dengan ilmu, menjadi jelas arah yang dituju. Andai kita dapati kondisi negara saat ini terlihat repot, boleh jadi itu disebabkan oleh terbatasnya dan minimalnya ilmu pengelolaan negara kita. Masalah kenegaraan yang sebenarnya sederhana sekali malah terkenal rumit dan makinberlarut-larut. Tentu repot jadinya.
Begitulah, untuk mengenal Allah pun jelas kita butuh ilmu. Menjadi kewajibanbagi kita meluangkan waktu untuk mencari ilmu.
4.Amalkan Ilmu
Adanya ilmu itu untuk di amalkan. Rasulullah Muhammad saw. sampai berlindung kepada Allah dari ilmu yang tidak bermanfaat. Maka dari itu, saat kita mengetahui kebenaran suatu ilmu, segera amalkan.
Ketika kita tahu bahwa Allah senang pada orang yang bersedekah, maka jangan lewatkan seharipun tanpa sedekah. Ketika kita tahu bahwa Allah menyayangi orang-orang yang melantunkan ayat-ayat al-Qur’an maka segeralah jadikan al-Qur’an sebagai bacaan akrab seharian kita. Ketika kita tahu Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, hendaknhya kita berhati-hati  jangan sampai kita menjadi  orang lain baik itu berupa perkataan maupun perbuatan kita.
Sungguh, barangsiapa yang mengamalkan ilmu yang dia dapatkan, maka Allah akan mewariskan ilmu yang lain. Tidak apa-apa saat ini ilmu kita sederhana . Namun bila kita gigih mengamalkan ilmu yang ada, insya Allah, Allah akan menambahkan.
Oleh karena itu, sekalipun isi buku itu sederhana, semoga kita dapat merenungkannyya dan mengamalkan apa yang benar darinya. Insya Allah pula melalui buku ini Allah menganugerahi ilmu yang lain dari referensi yang lebih lengkap. Dengan begitu, makin sempurnalah pengenalan kita pada-Nya.
Untuk menutup uraian ini marilah kita renungkan firman Allah  Swt. dalam al-Qur’an , surat al-Ikhlash: “ Katakanlah:  Dialah Allah yang Maha Esa, Allah adalah tuhan tempat meminta. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada sesuatupun yang setare dengan   Dia ” wallahua’lam bishawwab.

keuntungan mengenal ALLAH


KEUNTUNGAN MENGENAL  ALLAH
1.Mengalami Perubahan Yang Sangat Dahsyat
Andai kita memperhatikan sebuah bangunan sehebat apapun, maka terasa mudah saja membuatnya.Syariatnya,tinggal ada arsitek,ada uang dan ada pekerja, maka jadilah bangunan itu.
Tetapi membangun manusia sungguh tidak gampang.Betepa banyak bangunan yang indah tapi manusianya rusak.Banyak yang makmur secara duniawi tapi pribadinya hancur.
Maka kekuatan untuk bisa maju, bermartabat dan cepat dan hanya bisa didapat dengan keyakinan kepada Allah Swt. Kekuatan keyakinan ini begitu dahsyat mengubah apapun bukan dengan bilangan tahun tapi bisa dengan bilangan bulan, minggu,hari,bahkan sampai detik !!!!!!!!
Jadi jika menginginkan perubahan drastis, dramatis, maka tidak bisa dengan kekuatan uang, tidak bisa dengan ancaman atau paksaan, melainkan dengan kekuatan keyakinan kepada Allah-lah semuanya bisa merubah !!!!!!
Umar bin Khattab radhiyallahuanhu sebelum masuk islam saja tergolong pribadi yang suka marah lagi berkepribadian keras.Sampai –sampai  anak sendiri pun dikuburnya hidup-hidup. Namun ketika iman Islam merasuki hatinya,segalanya menjadi berubah. Umar menjadi begitu pemurah penyantun dan sangat peka terhadap derita yang dialami oleh orang lain.
Begitu juga jazirah Arab. Semula tidak dikenal. Hanya sebuah dusun sedehana dengan segala keterbatasannya. Hanya sebuah dusun sederhana dengan segala keterbatasan. Tapi, begitu diterangi cahaya yang disegani, menjadi salah satu pilar perubahan peradaban dunia.
Maka, hanya dengan keimanan semacam inilah kita bisa berharap terjadi perubahan yang hakiki dalam diri kita. Yang semula pemalas, berubah menjadi sangat semangat  berkarya. Yng tadinya minder, berubah menjadi penuh percaya diri.
Seorang istri yang tadinya kasar dan senang awut-awutan, setelah sadar tentang betapa mulianya di sisi Allah kedudukan seorang wanita yang mampu menyenangkan pandangan dan menyejukkan hati suaminya, bisa berubah menjadi istri yang selalu bersih, rapi serta lebih sabar lagi dalam berkata-kata.
Seorang anak yang tadinya gemar membentak-bentak, amat suka membanting pintu kala permintaannya tidak dipenuhi, takkala sadar bahwa Allah Swt. sangat menyukai anak yang bebakti dan mengasihi kepada orangtuanya, seketika itu juga berubah menjadi anak yang lagi menyayangi kedua orangtuanya.
2. Menjadi Orang Yang Merdeka
Selama ini mungkin kita sering dongkol bila orang yang kita bantu tidak mengucapkan terima kasih. Malah kadang pegi nyelonong begitu saja seakan tidak pernah ditolong. Bisa jadi, kita juga sering sebal dengan orang yang tak membalas pemberian-pemberian kita . Padahal keinginan kita,berkirim tape dibalas kiriman kue .
Boleh jadi kita pun sering kecewa bila kerja keras yang kita lakukan tidak berbuah pujian . Atau vapek-capek menyapu, ibu taak kunjung menyanjung. Demikian pula, susah-susah enjag rumah bos,ketika  bos datang eyap saja dia melengos.
Sebenarnya it semua wajar. Kita bakal capek bila berharap kepada makhluk. Kita akhirnya diperbudak oleh penilaian makhluk. Yang pasti, betapa melelahkan hidup seperti ini.
Sebaliknya, ketika kita mengenal Allah, kita pun menjadi orang yang merdeka. Dipuji atau tidak, kita tetap giat berbakti. Diberi balasan atau tidak, kita tetap berbuat baik . Diawasi atau tidak kita tetap bekerja dengan tertib dan melakukan yang optimal.
Memang, makin kita tahu siapa Allah, makin kecil kita ini . Makin mengerti penghargaan Allah maka makin kecil penghargaan makhluk . Makin percaya akan kesempurnaan balasan Allah makin tidak berarti penghargaan makhluk . Makin yakin akan kedetilan penglihatan Allah maka makin penting pengawasan makhluk .
Siapapun yang telah mengenal  Allah tidak akan kecewa dengan perbuatan Allah . Sebab, yakin semuanya telah terukur . Maka semua puncak kebahagiaan, ketenangan, seluruhnya berbanding lurus dengan tingkat keyakinan kita kepada Allah. Sebagaimana difirmankan oleh Allah Swt. “ Hal jaza’ul ihsan ilal ihsan. ”,  Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan(pula).”(QS. ar-Rahmaan[55]:60)
3.Tidak Akan Merasa Sepi
Di dalam surat asy-Syu’ara diceritakan bahwa:  Ibrahim berkata, “Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah, kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu? Karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah mushku, kecuali Tuhan semesta alam, (yaitu) Tuhan yang menciptakanku, maka Dialah yang menunjuki aku, dan Tuhanku, Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit,dialah yang menyembuhkanku, dan yang akan mematikan aku, dan kemudian akan menghidupkan aku(kembali), dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat,”
Begitulah Ibrahim alayhis salam. Apa lagi kita, tak perlu merasakan sepi. Selalu ada Allah yang Maha Memperhatikan kita, memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita, mengabulkan doa-doa, menjaga diri kita siang dan malam dalam keadaan sepi maupun ramai.
Hal ini pun difirmankan oleh Allah dalam ayat Kursi,  “ Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagiterus menerus mengurus makhluknya”
Bila keyakinan ini sudah tertanam dalam dada maka beruntunglah kita. Orang yang tadinya takut, menjadi pemberani. Melintasi hutan ditengah malam buta tidak masalah. Sebab, kenapa mesti takut ?Bukankah Allah selalu akan bersama kita.Mengapa harus gentar? Bukankah semua makhluk, manusia, jin dan setan ada dalam genggaman Allah? Bukankah pepohonan, binatang-binatang, sampai bebatuan, semuanya bertasbih memuji Allah? Bagaimana bisa semua itu mencelakakan kita andai Allah sudah melindungi hamba-Nya?
4.Menjadi Optimis
Banyak diantara kita yang menjadi kecil hati dalam menghadapi hidup. Hari esok dihadapi dengan bermuram durja. Kusut pikiran memikirkan apa yang akan dimakan besok dan dimana harus tinggal menetap.
Padahal, andai sudah bulat keyakinan kepada Allah maka semua keyakinan kepada Allah maka semua kecemasan itu tidak akan tidak muncul. Bukankah  Allah Swt. telah berfirman, “...Barangsiapa yang bertakwa karena Allah niscahya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar danmemberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Dan barang siapa yang berakwa kepada Allah niscahya Allah akan mencukupkan (keperluannya)...”(QS..ath-Thalaq [65]: 2-3 ).
Lihatlah anjing, adakah ia keluar di pagi hari membawa misting? Tempat minum? Atau keranjang makanan? Begitu sederhananya dan tenagnya dia melenggang. Toh, akhirnya ia dapat makan juga.
Begitu juga burung. Keluar dari sarangnya tanpa membawa apa-apa. Sore, ketika ia pulang temboloknya sudah penuh dan ia pun kenyang. Itu karena setiap makhluk Allah telah ada rezekinya.
Lalu, yang menjadi masalah, sudahkah kita yakin bahwa Allah telah menjamin rezeki kita? Bila sudah yakin, maka segeralah bergerak menjemputnya. Optimalkan doa-doa kita, kemampuan fikir, juga kemampuan fisik kita. Sebagaimana cecak yang terus bergerak di sepanjang langit-langit kamar, hingga Allah pun mendatangkan nyamuk untuk menjadi santapan lezatnya.
5. Memiliki Akhlak yang Baik
Seseorang yang yakin akan keberadaan Allah maka ia akan sangat berhati-hati . Jangankan korupsi besar-besaran, mengambil uang teman seratus rupiah saja dia tidak akan berani. Jangankan melakukan pembantaian, untuk berprasangka jelek saja sangat ia jaga.
Alanghkah tentramnya orang-orang yang berada di samping orang yang hatinya bersih. Kejernihan hati itu bermuasal dari keyakinan bahwa Allah mengawasi segala gerak-geriknya. Juga mengetahui segenap lintasan perasaan dalam hatinya.
Mau tidak mau kondisi semacam ini dapat membuat hidup orang terasa damai. Sekalipun ia kost di kamar sempit, dunia tetap terasa luas baginya, sebab banyak  tempat yang merindukan kehadirannya.
Sekalupuun penghasilannya terbatas namun rezekinya menjadi luas tak terbatas. Sebab, hamba Allah yanglain senang berbagi rezeki dengannya.
Sekalipun tidak banyak tempat wisata dikunjunginya, namun hari-hari dimatanya senantiasa bertabur keindahan. Sebab, bagi orang yang telah mengenal Allah semuanya akan terasa mengesankan.
Melihat wajah yang pas-pasan ia tidak merendahkan, Melihat wajah yang cantik dia juga tidak iri. Bertemu dengan orang yang ilmunya terbatas ia tidak menjauh apalagi dongkol. Sedangkan bila bertemu dengan orang yang cerdas sebab ia akan merasa ilmunya bakal bertambah melalui orang itu.
Sungguh, betapa bahagia hidup bertebar kasih sayang antara sesama. Adapun Allah Swt., apabila telah menyayangi atau mencintai seorang hamba maka Ia akan beritahukan kepada Jibril agar mencintai orang itu. Lantas malaikat Jibril pun akan memberitahukanpenghuni langit dan bumi bahwa Allah mencintai orang itu. Lalu, segenap  penghuni langit dan bumi pun  mencintai orang tersebut, bahkan sampai ikan-ikan di lautan sekalipun!!!!  Betapa beruntungnya orang ini !!!!!

MA'RIFATULLAH


mengenal islam di mulai dengan mengenal allah
MENGENAL ALLAH
(MA’RIFATULLAH)
Sesungguhnya Allah sangat dekat.Bahkan lebih dekat dari pada urat leher kita sendiri. Namun tabir hati kita terlalu banyak penghalang,hingga kedekatan dengan Allah yang menciptakan diri ini, menjadi tak terasa.
sungguh berbahagia orang yang kedekatan  dengan Allah-nya sudah jauh.Berarti,dia sudah dekat sekali dengan Allah.Dan yang bahaya adalah orang yang kejauhan dengan Allah-nya sudah dekat.Berarti ia telah jauh dengan Allah.Alangkah ruginya ia!!!!!!!!!!